Ahlan Wa Sahlan! ^^

Assalamu'alaykum warahmatullah, terimalah sapaan tulus yang datang dari hati ini, Saudaraku. semoga salam ini yang menjadi saksi kita kelak dalam perjalanan menuju syurgaNya. Menembus ruang dan waktu... di pertemuan sesungguhnya setelah kematian bersama Sang Teladan sepanjang masa Rasulullah sholallahu 'alayhi wasalam; di telaga Alkautsar.

Kamis, 02 Juni 2011

MySt(e)ry=MySt(o)ry


Beberapa waktu belakangan banyak peristiwa yang mengingatkanku tentang masa lalu. Masa kecilku dimana banyak hal terpetakan saat itu; tentang banyak cita-cita, tentang kesenanganku terhadap sesuatu, tentang masa depan yang kala itu masih menjadi misteri bagi anak kecil usia 11 tahun yang sedang bersemangat mencari jati dirinya.
Memori-memori itu kembali berkelibat dalam pikiranku. Menjejali ruang sempit dalam otak kananku. Sampai suatu hari di pekan lalu, aku teringat akan keinginanku untuk menjadi seorang violist. Kala itu aku terdiam. Cukup lama. Mengenangnya kembali sambil mendengarkan lantunan instrument biola yang sengaja ku download. Bibir ini mengembang. Mata ini terpejam. Hanya memori ini yang berjalan menembus waktu. Kala itu, 12 tahun silam. Anak kecil itu menginginkan dirinya bisa bermain biola. Alat musik yang saat itu sangat ia gemari. Hingga terbawa mimpi. Dalam mimpinya ia mahir memainkan alat musik gesek itu dengan merdu.  Hmm… Seperti menemukan separuh jiwa yang sempat hilang. That was my passion.. and after all I still feel the same... violist wanna be!
At least, kemampuan ku dalam memainkan alat musik bersenar sudah pernah teruji. Aku mampu memainkan gitar dengan baik. Meskipun tidak sampai mahir sebab gitar bukan ‘jiwa’-ku. Paling tidak, cukup dengan kunci-kunci dasar dan beberapa kunci balok yang ku kuasai dapat membuatku menciptakan beberapa lagu untuk teman-temanku saat ujian kelompok seni musik ketika SMA.. atau mencari not dalam sebuah lagu pop terbaru kala itu. Ternyata ada keuntungannya juga menjadi seorang auditori dan pendengar yang baik. Itu berarti kecerdasan musikalku bisa diperhitungkan. Haha..
Belakangan jadi sering menertawakan diri sendiri. Banyaaak sekali impian yang ingin dicapai. Mulai dari kuliah S2 ke Eropa (Belanda atau Inggris untuk Filologinya atau Jerman untuk Psikologinya –hehe, u wish!) sampai sempat memetakan untuk belajar bahasa Arab dan menambah lebih banyak hapalan Qur’an sehingga dapat kuliah S2 di Madinah dan mengambil syari’ah atau sejarah (hehe, jauh banget ya?!).  Namun, realisasinya malah berantakan. Fokusnya jadi berpecah. Kesungguhannya jadi terbelah. Jika dipetakan kembali, impian-impian yang pernah dan sedang aku jalani belum ditemukan “benang merah”nya. Jika divisualisasikan dalam bentuk lukisan, mungkin gambar yang tercitrakan adalah gambar benang kusut yang berwarna merah. Benang yang masih memiliki simpul-simpul terikat, kuat, dan membulat. Belum bisa diuraikan satu demi satu. Menjadi satu jalinan benang panjang yang dapat lebih bermanfaat.
Banyak orang yang telah menyarankan, termasuk Mama, untuk fokus dan menyelesaikan amanahku; satu per satu! Mungkin benar perkataan mereka. Sumbatan-sumbatan dalam hidupku ini yang harus segera dibuka dengan ikhtiyar yang sungguh-sungguh. Allah kan akan memberikan hasil sesuai yang diusahakan to? Dan Ia selalu sesuai dengan prasangka hambaNya, inilah hidupku. Takdirku. Narasi yang ku buat atas izinNya. Mystery mungkin bisa berarti misteri yang juga bisa berarti takdir. Namun, Mystery is also mean myStory; dan aku akan membuat simpul-simpul benang itu terbuka dengan segera dan melanjutkan narasiku yang juga masih menjadi misteri takdir Allah…

Roudhoh 7, 1 Juni 2011

2 komentar:

  1. assalamu'alaikum...
    BW aja, eh ketemu blognya echi
    mampir dah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh,, ketauan yak.. ahahaha.. padahal jarang banget nulis.. ini aja baru buka lagi.
      ga kaya Puji...
      jadi malu :D

      Hapus