bersabar yang sejati adalah
tetap maju
meskipun ada pilihan untuk mundur
tetap berada di jalur yang benar
meskipun ada pilihan
untuk mengambil jalan pintas
(anonim)
mungkin sekarang kita masih denial dengan apa yang telah kita putuskan.
terlepas dari apakan ada banyak intervensi dari MR maupun orangtua atas pilihan-pilihan hidup kita.
tetapi tsiqoh saja.
bukan karena tidak ada 'pilihan'
namun, boleh jadi justru inilah 'pilihanNya'
atas istikhoroh panjang kita
lalu tinggal waktunya
untuk tak bosan meminta
kebarokahan dari Allah semata.
atas pilihan-pilihan yang mungkin tak kita ketahui bersama
Ustaz Salim pernah berkisah,
'di jalan cinta para pejuang biarkan cinta berhenti pada titik ketaatan.
meloncati rasa suka dan tak suka.
melampaui batas cinta dan benci karena hikmah sejati tidak selalu terungkap di awal pagi..
karena sering kali kebodohan merabunkan kesan sesaat...
karena aku tahu,
menaatiMu dalam hal yang tak kusukai
adalah kepayahan, perjuangan, dan gelimang pahala
kerena seringkali ketidaksukaanku,
hanyalah bagian dari ketidaktahuanku
toh, cinta bisa diupayakan to?!
mungkin...
tidak memulakannya dengan dengan 'jatuh'
tetapi boleh jadi
'bangun' punya kejutan-kejutan yang lain.
Ramadhan 21th
dalam penjagaan menuju Mitsaqon Ghalizho
(Yaa Hafiiz, keep us on the right track until in Jannah. aamiin)