aku tersenyum sambil tetap meyimak ceritanya.
"Aku merasa kita punya visi yang sama. terutama dalam pendidikan dan dakwah..."
Aku tersenyum, kali ini lebih lebar. hati ku berdesir. lisan ini memuji namaMu pelan dan lembut... "Subhanallah.."
"teruslah beristikhoroh dan meminta kemantapan hati ukh... karena bukan hanya kamu sudah merasa nyaman dengannya karena dia bisa bela diri, misalnya atau karena dia cerdas dan gagah. tetapi bagaimana dia bisa membimbingmu kelak. menjadi imam dunia dan akhirat. menjadi sahabat perjalanan dan teman seperjuangan. karena ini bukan hanya urusan dunia saja tetapi akhirat juga.. karena kau tidak hanya akan hidup di dunia saja tetapi akhirat juga. dan tanggung jawab ini bukan hanya di dunia tetapi di akhirat yang jauh lebih kekal dan nyata...
"ada hal-hal yang tsawabit dan ada hal-hal yang mutaghoyyirot... yang tsawabit itu hanya 1. Dien, agamanya... apabila agamanya baik, insyaAllah, Allah tidak akan menyia-nyiakan mereka... karena hal itulah bangunan paling utama..."
"Iya Chi, sudah kok..." dia tersenyum sambil mencoba mencerna kata-kata. saya tersenyum.
berpikir. akan kehilangan satu sahabat lagi. semoga berkah ukhti... tetap menjaga proses dan ikhtiyar yang baik dan berdoa kepada Allah...
semoga awal yang baik dapat memberikan efek proses perjalanan mu kelak yang baik2 juga.. saya percaya dia adalah laki2 yang sholih dan bertanggung jawab. aku melihat dari matamu yang berbinar saat kau menceritakan tentang dirinya... Semangat!^^
ana uhibbuki fillah...
